Surat Al-Fatihah dinamakan juga Ummul Quran, Ummul Kitab, Assab'ul Matsani, Al-Quranul Adhim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih riwayat at-Tirmidzi:
“Tidaklah Allah turunkan dalam Taurat, dan tidak pula dalam Injil, yang seperti Ummul Qur’an. Dan dia adalah tujuh yang berulang-ulang (as-sab’ul matsani). Dan dia –sebagaimana firman Allah dalam Hadits Qudsi– dibagi antara Aku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dia minta.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, sebagaimana diriwayatkan Al-Bukhari:
“Sungguh aku akan mengajarkanmu satu surah yang merupakan surah teragung dalam Al-Qur’an: alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, dia adalah tujuh yang berulang-ulang, dan al-Qur’an al-‘adhim yang diberikan kepadaku.”
Ada beberapa pendapat, kapan surat Al-Fatihah ini turun.
وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيم َ
"Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung." (QS. Al-Hijr : 87)
Karena QS. Al-Hijr : 87 diturunkan di Mekkah, sementara dalam ayat itu menjelaskan surat Al-Fatihah, maka kami mengikuti pendapat yang menyimpulkan sudah barang tentu surat Al-Fatihah turun sebelum ayat yang menjelaskannya, yaitu turun pada Periode Mekkah, Surat Makiyyah.
Ada yang menarik dalam buku tarikh karya K.H Moenawar Chalil, tentang kisah turunnya surat Al-Fatihah ini.
Ketika telah hampir masanya Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama, ketika beliau sedang seorang diri, tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya dari belakang : "Ya Muhammad!"
Mendengar suara panggilan yang tidak terlihat orang yang memanggilnya itu, lantas beliau berlari ketakutan, dan kemudian beliau menuturkan pada Khadijah.
Kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah.
Setelah menceritakan kejadian yang dialaminya, maka Waraqah berpesan pada Nabi, "janganlah engkau berbuat begitu! Apabila ia datang lagi kepadamu, hendaklah engkau tetap, jangan takut hingga engkau mendengar apa yang dikatakannya, kemudian hendaklah engkau segera datang kepadaku lalu beritakanlah kepadaku."
Kemudian hingga pada suatu waktu, saat nabi sendiri, tiba-tiba ada suara memanggilnya lagi, "Wahai Muhammad, katakanlah :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Kemudian suara itu berkata lagi, "Katakanlah, laa ilaaha illallah."
Itulah salah satu alasan pihak yang berpendapat bahwa surat Al-Fatihah diturunkan sebagai "pendahuluan" atau "pembukaan" dari wahyu Ilahi lainnya.
Kandungan surat al-Fatihah bersifat singkat dan menyeluruh. Wahyu-wahyu setelahnya merupakan cabang-cabangnya / bagian-bagiannya yang diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun. Dan 5 ayat surat Al-Iqra adalah merupakan ayat/ wahyu yang pertama kali diturunkan berikutnya.
Allahu 'alam....
EmoticonEmoticon