Jumat, 05 Mei 2017

Isi Hati yang Sepi Dengan Dzikir

Ketika arah mata angin berpaling dari sudut pandangnya, seketika berhembus angin musim kesepian. Seketika hati kecil berbisik akan kesendirianmu.

Si payung yang melihat Awan mendung menunggu akan tiba nya hujan. Tetes gerimis membasahi ku, hatiku pun berbisik, tidak kah si payung akan datang menghampiri ku. 

Sepi, sunyi yang dirasa saat itu, dingin akan hawa kesendirian. Kutanya pada daun - daun yang bersimpuh gerimis, tapi daun tak akan pernah menjawabnya.

Ku menunggu segores pelangi, ia tak ada pernah datang, karena hanya gerimis yang menghampiri, tetapi matahari tak menyinari.

Tak melulu kau bersedih karena hati yang sepi, kamu lupa siapa yang setiap detik nafasmu selalu memperhatikan mu? Dia tak pernah tertidur, Dia maha kekal.

Ingatlah selalu Dia, ramaikanlah hati sepi mu dengan berdzikir. Hatimu tentram dan damai, sejuk seperti embun di pagi hari.

Mungkin ketika kau sudah siap dan matang akan sebuah niat yang baik, ingin menyempurnakan separuh agamamu, maka ketuklah pintu rumah fulanah, lalu ucapkan salam, jangan lupa datang dengan orang tua mu.

Hatimu sepi, ramaikanlah dengan dzikir, kamu tidak akan rugi, malah itu yang akan memperberat timbangan amal mu kelak.


EmoticonEmoticon